abdul sofi' art
Minggu, 12 Juni 2011
nuptk kota tegal
Sabtu, 11 Juni 2011
Gedung Jakarta Tahan Gempa 10 SR
Palmerah, Warta Kota
Warga Jakarta diharapkan tidak perlu khawatir saat berada di tempat kerja menyusul terjadinya gempa seperti terjadi Rabu (2/9). Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Asean Chartered Profesional Engineer Coordinating (ACPEC) menyatakan konstruksi gedung-gedung bertingkat umumnya dibuat tahan gempa hingga 10 Skala Richter (SR).
Ketua Kehormatan IAI, Budi Sukada, mengungkapkan bangunan tinggi juga dirancang dengan umur bangunan 50 tahun. "Jadi gedung tinggi di Jakarta aman gempa," kata Budi Sukada kepada beritajakarta.com, Kamis (3/9).
Pembangunan gedung bertingkat harus melalui pemeriksaan dan pengawasan yang ketat, mulai dari Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (Dinas P2B) hingga Dinas Tata Ruang. Misalnya, dalam pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Dinas P2B memeriksa konstruksi dan infrastruktur bangunan, mulai dari kontur tanah, perhitungan kekuatan tanah, struktur pondasi hingga kekuatan atap.
"Pemeriksaan tidak hanya dilakukan Pemprov DKI. Opini kedua atas laiknya bangunan juga didasarkan atas analisa konsultan pembangunan independen. Paling tidak, jika terjadi gempa hanya mengalami lepas kaca atau dinding sedikit retak. Jadi tidak roboh atau menimbulkan bahaya yang menakutkan," ungkap Budi Sukada.
Hal senada juga diungkapkan Ketua ACPEC, Sulistyo Sidharta Mulya. Dia menjelaskan, ada dua tipe bangunan yang berdiri di DKI Jakarta, yaitu Engineer Building (EB) dan Non Engineer Building (NEB).
Tipe EB adalah gedung dibangun oleh pemborong dan diawasi oleh konsultan dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Jenis ini termasuk bangunan bertingkat yang tahan gempa. Kalaupun ada gempa tidak berpengaruh pada konstruksi, tetapi hanya berpengaruh pada infrastrukturnya , seperti kaca lepas atau dinding retak.
“Tetapi saya sarankan kalau ada keretakan secepatnya dilakukan audit struktur agar masyarakat tahu kalau gedung tersebut masih aman untuk ditempati,” kata Sulistyo.
Bangunan tipe NEB adalah gedung dibangun oleh masyarakat tanpa ada proses konsultasi. Bangunan-bangunan yang termasuk dalam jenis ini yaitu rumah di pemukiman. "Risiko kemungkinan roboh ada,” jelasnya.
Untuk bangunan atau gedung tua seperti di Kota Tua, Sulistyo tidak khawatir bangunan tersebut roboh saat diguncang gempa. Sebab, pada umumnya bangunan tua dibangun dengan kualitas bahan bangunan dan konstruksi yang sangat baik. (Tig)