Selasa, 26 Oktober 2010 | |
DPRD Meminta Agar Rekanan Menambah Tenaga Kerja TEGAL - Komisi I DPRD Kota Tegal meminta agar PT Bangun Pola Usaha Nusantara, selaku rekanan untuk menambah tenaga kerja, serta penambahan jam kerja atau lembur. Hal itu terkait, pekerjaan proyek Taman Budaya Tegal (TBT) tahap 2 tahun 2010, yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,4 miliar, hingga minggu ke 8 realisasi pekerjaanya masih terlambat sekitar 10 persen. Ketua Komisi I DPRD Kota Tegal, Sutari SH, disela-sela pelaksanaan tinjauan, Selasa (26/10), mengatakan, pihaknya cukup kecewa dengan kerja rekanan, sebab realisasi pekerjaan saat ini baru sekitar 20 persen atau terlambat sekitar 10 persen. "Sehingga untuk bisa mengejar keterlambatan, maka rekanan harus melakukan langkah penambahan naker dan jam kerja atau lembur. Sehingg waktu yang hanya tersisa sekitar 58 hari bisa dimanfaatkan secara maksimal, untuk menyelesaikan pekerjaan 100 persen. Selain itu, rekanan juga harus menyiapkan semua kebutuhan matrial, serta alat berat. Sehingga tidak ada alasan, karena faktor material sehingga pekerjaan terlambat. "Kami minta rekanan untuk mengejar keterlambatan realisasi, namun harus tetap memperhatikan segi kualitas. Jangan hanya mengejar waktu, tapi pekerjaan asal-asalan. Imbasnya, hasil pekerjaan jelek atau tak sesuai denngan bestek," katanya. Sama halnya dengan Anggota Komisi I DPRD Kota Tegal, H Harun Abdi Manap SH, mengungkapkan, selain masalah pekerjaan proyek tahap 2, pihaknya juga minta Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) juga meminta rekanan TBT tahap 1, yang menghabiskan anggaran Rp 3 miliar lebih untuk melakukan perbaikan. Sebab banyak bangunan yang rusak, dan rekanan harus bertanggungjawab. "Kami minta Disporabudpar secepatnya melayangkan surat kepada rekanan tahap 1, untuk melakukan perbaikan bangunan yang rusak. Karena kerusakan terjadi saat masih masalah pemeliharaan, sehingga rekanan harus bertanggungjawab," ungkap Harun. Pelaksana PT Bangun Pola Usaha Nusantara, Budi, mengakui kalau realisasi pekerjaan proyek TBT tahap 2 sampai minggu ini masih terlambat, namun pihaknya optimis pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Sesuai kontrak kerja, pembangunan TBT tahap 2 yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,4 miliar mulai pada tanggal 24 September dan akan berakhir pada tanggal 22 Desember 2010. Waktu yag tersisa akan dimanfaatkan semakisimal mungkin, agar pekerjaan bisa selesai sebelum tanggal 22 Desember 2010. "Untuk mengejar keterlambatan realisasi pekerjaan, kami akan melakukan saran dari DPRD. Yakni, menambah naker dan jam kerja. Sehingga pekerjaan bisa dikejar, tapi kami ushakan bisa selesai sebelum masa kontrak berakhir," ujarnya. Kepala Disporabudpar Kota Tegal, Ir HM Wahyudi, menyatakan, pihaknya akan lebih maksimal dalam proses pengawasan dilapangan, agar rekanan bisa terpacu untuk memaksimalkan kerja. Sehingga keterlambatan realisasi pada minggu ini bisa dikejar, melalui langkah dan trobosan rekana. Baik berupa penambahan naker ataupun jam kerja, sehingga ditargetkan sebelum masa kontrak berakhir pekerjaan tahap kedua sudah selesai. "Soal perbaikan proyek TBT tahap 1, kami sudah melayangkan ke rekanan. Dan secara prinsip mereka telah menyanggupi, sehingga pelaksanaanya," katanya. |
Senin, 08 November 2010
Proyek TBT Tahap 2 Terlambat
Proyek TBT Tahap 2 Terlambat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar